Cristiano Ronaldo sedang berduka setelah putranya yang baru lahir, Senin (18/4), meninggal dunia. Total ada berapa anak yang dimiliki Ronaldo?

Dikutip dari Mirror, Ronaldo memiliki lima anak saat ini. Putra pertama Ronaldo adalah Cristiano Jr. yang lahir pada Juni 2010 di Amerika Serikat. Hingga kini Ronaldo tidak pernah mengungkap siapa ibu dari Cristiano Jr.

Ronaldo kemudian punya anak kembar bernama Eva Maria dan Mateo yang lahir pada 8 Juni 2017 melalui surrogate mother atau ibu pengganti. Penyerang Manchester United itu lagi-lagi tidak menyebutkan siapa ibu dari Eva Maria dan Mateo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada putri keempat Ronaldo bernama Alana Martina yang lahir pada November 2017. Alana merupakan putri Ronaldo dari hasil hubungan dengan kekasihnya saat ini, Georgina Rodriguez.

Semula Ronaldo mengharapkan putra-putri kelima dan keenamnya saat mengumumkan Georgina hamil anak kembar pada Oktober 2021. Namun putra Ronaldo meninggal dunia dalam proses melahirkan. Dengan demikian Ronaldo memiliki putri kelimanya.

"Dengan kesedihan terdalam kami mengumumkan bayi laki-laki kami meninggal dunia. Ini adalah rasa sakit terbesar yang bisa dirasakan orang tua mana pun. Hanya kelahiran bayi perempuan kami yang memberi kami kekuatan untuk menjalani momen ini dengan penuh harapan dan sukacita," tulis Ronaldo melalui Instagram.

Ronaldo yang lahir di Madeira, Portugal, memiliki ayah seorang alkoholik. Jose Dinis Aveiro meninggal pada 2005 dan sejak saat itu Ronaldo berjanji akan menjadi seorang ayah yang baik.

"[Menjadi ayah] menunjukkan saya hal-hal tentang cinta yang tidak pernah saya ketahui ada. Hal itu telah melembutkan saya dan memberi saya perspektif baru tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup. Menjadi orang tua dan membesarkan keluarga sejujurnya adalah hak istimewa terbesar yang saya miliki. Saya menikmati setiap detiknya," ujar Ronaldo dikutip dari HITC.

Kabar meninggalnya putra Ronaldo datang jelang Manchester United melawan Liverpool di Anfield, Selasa (19/4) malam waktu setempat. Hingga kini Man Utd belum mengumumkan status Ronaldo saat laga melawan Liverpool.

Perbedaan waktu antarnegara, seperti Indonesia dan Arab Saudi, terkait dengan rotasi Bumi dan letak relatif terhadap Matahari. Zona waktu dibagi berdasarkan garis bujur, dan setiap zona memiliki perbedaan waktu tertentu dari zona tetangganya.

Indonesia, dengan luas wilayah yang besar, terbagi menjadi beberapa zona waktu utama, yaitu WIB, WITA, dan WIT. Zona waktu tersebut membantu mengatur kegiatan sehari-hari sesuai dengan pencahayaan matahari di berbagai wilayah.

Arab Saudi, berada dalam zona waktu Arab Standard Time (AST) atau UTC+3. Hal ini menjadi patokan waktu untuk negara tersebut. Ketika kita membandingkan perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi, dapat dihitung berdasarkan zona waktu masing-masing.

Baca juga: Waktu Berjalan Lima Kali Lebih Lambat di Alam Semesta Awal

Perbedaan waktu sekitar 4 jam jika dibandingkan dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) adalah hasil perhitungan dari perbedaan antara UTC+7 (WIB) dan UTC+3 (AST). Namun, perbedaan ini dapat menjadi 5 atau 6 jam jika kita membandingkan dengan zona waktu lain di Indonesia, seperti WITA atau WIT.

Ini menunjukkan kompleksitas perbedaan waktu yang harus dipertimbangkan dalam aktivitas global, komunikasi lintas negara, dan koordinasi kegiatan internasional.

Penyebab Perbedaan Waktu antara Indonesia dan Arab Saudi

Perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi pada dasarnya disebabkan oleh letak geografis kedua negara yang berjauhan serta berada di zona waktu yang berbeda. Indonesia sebagai negara kepulauan terletak di Asia Tenggara tepatnya di antara samudra Pasifik dan samudera Hindia, dengan ibu kota Jakarta berada pada koordinat 6°12′S 106°48′E.

Sementara Arab Saudi merupakan sebuah negara di Semenanjung Arab yang terletak di bagian barat benua Asia, dengan ibu kota Riyadh berada pada koordinat 24°41′N 46°40′E. Jarak antara Jakarta dan Riyadh diperkirakan sejauh 5.600 km, sangat jauh jika ditempuh melalui jalur darat maupun udara. Letak Indonesia yang jauh ke timur dari Arab Saudi otomatis mempengaruhi zona waktu kedua negara, di mana Indonesia berada pada zona waktu UTC+7 hingga UTC+9, sedangkan Arab Saudi berada pada UTC+3.

Baca juga: Ini Perbedaan AM dan PM

Perbedaan zona waktu ini mengakibatkan selisih waktu sekitar 4 jam di mana saat ini waktu di Arab Saudi lebih dulu dibandingkan Indonesia. Meskipun terkadang ada penyesuaian waktu musim panas di beberapa daerah, secara umum perbedaan 4 jam tetap berlaku karena kedua negara mengikuti standar waktu internasional. Jadi secara garis besar, posisi geografis yang berjauhan dan berada di zona waktu yang berbeda menjadi faktor utama perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi saat ini.

Selain faktor geografis, perbedaan waktu kedua negara juga dipengaruhi sistem pemerintahan dan kebijakan masing-masing negara terkait penentuan waktu. Meski demikian, baik Indonesia maupun Arab Saudi cenderung mengikuti standar waktu internasional sehingga perbedaan 4 jam tetap berlaku meskipun terjadi perubahan kebijakan.

Zona waktu dunia diukur berdasarkan posisi titik Greenwich Meridian atau Prime Meridian, yang menjadi patokan awal dan berpusat di Observatorium Greenwich, Inggris. Pada dasarnya, sistem waktu ini merujuk pada Greenwich Mean Time (GMT) atau waktu Universal, yang diambil dari observasi matahari di lokasi tersebut.

Namun, nuansa aturan waktu menjadi lebih kompleks di beberapa negara, terutama yang mengalami pergantian musim seperti Amerika Serikat. Di sana, pengukuran waktu melibatkan Daylight Saving Time (DST), suatu konsep yang mengubah waktu secara periodik selama tahun untuk lebih efisien dalam pemanfaatan cahaya matahari. Modifikasi ini dilakukan agar lebih sesuai dengan waktu tengah hari setempat, dan sering kali mencakup penyesuaian sekitar setengah atau seperempat jam dari aturan GMT.

DST sendiri diterapkan dengan memajukan jam satu jam pada musim semi hingga musim gugur, sehingga memberikan kesan bahwa hari berakhir lebih lambat. Tujuan utamanya adalah mengurangi penggunaan energi buatan dengan memanfaatkan cahaya alami yang lebih lama selama periode musim panas. Meskipun kontroversial, konsep ini menjadi bagian integral dari regulasi waktu di beberapa wilayah, menunjukkan kompleksitas dan fleksibilitas dalam penentuan waktu di tingkat global.

Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu, masing-masing meliputi 15 derajat bujur. Ketika kita bergerak ke timur, waktu akan bertambah, sedangkan bergerak ke barat akan mengurangi waktu. Misalnya, GMT  dianggap sebagai waktu referensi, dan setiap zona waktu dihitung berdasarkan perbedaan jamnya dari GMT. Oleh karena itu, ketika kita berpindah dari satu zona waktu ke zona waktu lain, kita mengalami perbedaan waktu yang dapat mencapai beberapa jam. Hal ini juga mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan global, komunikasi, dan kerjasama lintas batas.

Dampak Perbedaan Waktu Indonesia dan Arab Saudi

Perbedaan waktu yang signifikan antara Indonesia dan Arab Saudi, yang mencapai empat jam atau lebih tergantung zona waktu, memberikan dampak yang luas di berbagai aspek kehidupan dan bisnis. Salah satu area yang terpengaruh adalah koordinasi bisnis, di mana perbedaan waktu dapat menjadi tantangan dalam menjadwalkan pertemuan, konferensi, atau transaksi bisnis. Diperlukan fleksibilitas jadwal yang lebih tinggi agar kolaborasi antar-negara dapat berjalan lancar.

Dalam konteks pasar saham dan keuangan, perbedaan waktu menyebabkan pembukaan dan penutupan pasar saham serta institusi keuangan pada waktu yang berbeda. Hal ini dapat memengaruhi keputusan investasi dan strategi perdagangan, mengingat dinamika pasar yang berkaitan dengan jam operasional setiap negara.

Aspek logistik dan pengiriman juga tidak luput dari dampak perbedaan waktu ini. Jadwal pengiriman barang dan logistik harus dikelola dengan cermat untuk memastikan efisiensi dan menghindari potensi keterlambatan yang dapat mempengaruhi rantai pasok secara keseluruhan.

Keterlambatan komunikasi merupakan masalah potensial akibat perbedaan waktu, terutama jika tidak ada perencanaan yang matang. Komunikasi real-time antara pihak-pihak yang berada di Indonesia dan Arab Saudi mungkin terhambat, membutuhkan strategi komunikasi yang efektif untuk mengatasi perbedaan waktu ini.

Selain itu, perbedaan waktu juga mencerminkan perbedaan dalam rutinitas harian dan kebiasaan sosial antara kedua negara. Memahami perbedaan ini menjadi penting dalam membangun hubungan antarbudaya yang kuat dan menjalankan aktivitas sosial atau bisnis dengan lebih efektif.

Bagi para pelancong yang melakukan perjalanan antara Indonesia dan Arab Saudi, jet lag dapat menjadi masalah yang dihadapi karena adaptasi terhadap perbedaan waktu yang cukup besar. Pengaturan waktu yang tepat selama perjalanan dapat membantu mengurangi dampak jet lag ini.

Dalam ranah teknologi, penyelarasan waktu sistem menjadi krusial untuk mencegah masalah yang timbul akibat perbedaan waktu. Sistem teknologi yang digunakan di kedua negara perlu diselaraskan dengan baik untuk memastikan kelancaran operasional dan integrasi antar-platform.

Terakhir, perusahaan yang menyediakan layanan pelanggan internasional harus mempertimbangkan perbedaan waktu dalam strategi pelayanan mereka. Ketersediaan layanan yang sesuai dengan zona waktu masing-masing pelanggan menjadi faktor kunci dalam memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan di tingkat internasional. (Z-11)

Setiap tukang kebun yang berpengalaman mengetahui bahwa untuk menghasilkan bunga-bunga yang indah diperlukan ketekunan dan kerja keras. Tidak cukup dengan menabur bibit saja. Tanah harus disiapkan, benih harus disirami, rumput-rumput harus dibuang. Pekerjaan pemeliharaan itu perlu dilakukan tiap hari supaya jangan tanaman muda itu mati. Namun akhirnya, segala ketekunan dan kerja keras itu membawa hasil dalam bentuk bunga-bunga yang indah dipandang dan harum baunya.

Demikian juga persekutuan kita dengan Tuhan memerlukan pemeliharaan. Tiap hari kita perlu datang pada Tuhan kalau ingin hubungan ini berkembang. Dan akhirnya, buah Roh seperti yang tertulis di Galatia 5:22 akan terlihat juga dalam hidup kita, bagi kemuliaan Tuhan.

Waktu teduh adalah waktu khusus yang disediakan tiap hari bagi Tuhan. Sebaiknya waktu itu disediakan pada pagi hari sebelum sarapan. Dalam waktu itu, kita bertemu dengan Tuhan, berbicara dengan-Nya dalam doa, dan mendengar apa yang Dia katakan melalui firman-Nya.

Waktu teduh adalah respons kita terhadap kerinduan Allah Bapa untuk bersekutu dengan anak-Nya. Waktu teduh adalah persekutuan yang indah dengan Tuhan pada permulaan tiap hari, dan merupakan penyerahan diri secara baru untuk hari itu.

Mengapa Perlu Waktu Teduh?

Ada tiga alasan mengapa kita perlu mengadakan waktu teduh. Pertama, contoh Yesus. Dia menunjukkan betapa Dia menikmati persekutuan dengan Bapanya. Meskipun hari sebelumnya Dia sibuk sekali, tetapi keesokan harinya Dia bangun pagi-pagi dan menyediakan waktu bagi Bapanya (lihat Markus 1:21-37) Kalau Yesus, manusia yang sempurna, memerlukan waktu teduh dengan Tuhan, apa lagi kita.

Kedua, Tuhan merindukan persekutuan dengan kita. Ini suatu hal yang luar biasa, bahwa Pencipta langit dan bumi benar-benar menginginkan persekutuan dengan ciptaan-Nya. Tuhan lebih menghargai persekutuan kita dengan-Nya, daripada apa yang kita lakukan bagi-Nya. Tuhan lebih menginginkan persekutuan pribadi yang teratur dengan orang itu.

Akhirnya, tanpa waktu teduh yang teratur, kita tidak dapat tumbuh dalam iman. Orang-orang saleh yang dipakai Tuhan dari abad ke abad, semuanya mempunyai waktu teduh yang teratur. Misalnya Daud (Mazmur 5:4), Daniel (Daniel 6:11), Martin Luther, John Wesley, dan sebagainya.

1. Sediakanlah waktu yang teratur tiap pagi. Sebagai permulaan, mulailah dengan 15 menit. Namun, sesudah kebiasaan itu tertanam, sediakanlah waktu yang cukup lama.

2. Carilah tempat yang tidak terganggu. Hindarkanlah suara-suara pembicaraan seperti warta berita radio, ribut tetangga, dan sebagainya.

3. Tenangkan hati dan harapkan kehadiran Tuhan. Tujuan waktu teduh adalah untuk memenuhi kebutuhan kita akan Tuhan, mengisi tangki rohani kita sebelum perjalanan hari itu.

4. Bacalah Alkitab dengan mengikuti buku penuntun tertentu seperti Santapan Harian, Pelita, Saat Teduh, Wasiat dan sebagainya. Atau renungkanlah satu bagian terkenal dari Alkitab selama satu minggu, misalnya: Mazmur 1, 8, 23, 119, Matius 5-7, Yohanes 15, 17, 1 Korintus 13, Ibrani 11 dan sebagainya.

5. Doakanlah apa yang telah kita renungkan, serahkan diri kita hari itu kepada Tuhan.

6. Tulislah dalam buku khusus apa yang Tuhan ajarkan tiap hari.

Bahan Alkitab: Markus 1:21-39.

Bagian ini memberikan gambaran tentang apa yang Yesus lakukan dalam suatu hari pada permulaan pelayanan-Nya. Cerita dimulai dengan kejadian pada pagi suatu hari Sabat dan berakhir pada keesokan harinya.

1. Ayat 21-34. Sebutkanlah hal-hal yang Yesus lakukan pagi, siang, dan sore hari itu. Apakah ada tanda-tanda bahwa Dia beristirahat selama hari itu? Kira-kira jam berapa Dia berhenti bekerja hari itu? (Perhatikan ayat 32, 33).

2. Ayat 35-39. Meskipun, kemarinnya merupakan hari yang sibuk dan melelahkan, kira-kira jam berapa Yesus bangun? Apa yang Yesus lakukan? Di mana? Mengapa Dia memilih tempat itu?

3. Ayat 36. Apakah ada orang lain yang juga bangun pagi untuk berdoa? Apakah ini pertama kalinya Yesus bangun pagi untuk bersekutu dengan Bapanya? (Perhatikan "menyusul" ayat 36, "menemukan" ayat 37).

1. Apa yang dapat saya pelajari dari contoh Yesus di atas?

2. Apa halangan terbesar bagi saya untuk melakukan waktu teduh secara teratur? Bagaimana saya dapat mengatasinya?

1. Ceritakanlah bagaimana masing-masing melakukan waktu teduhnya. Sebutkanlah kapan, berapa lama, apa yang dilakukan, memakai bahan apa, dan sebagainya.

2. Apa manfaat waktu teduh bagi Saudara masing-masing? Kalau tidak ada manfaat, apa sebabnya? Bagaimana dapat diatasi?

3. Bagaimana Saudara sebagai kelompok dapat saling membantu untuk mengadakan waktu teduh secara teratur? Pilihlah cara terbaik dan cobalah selama dua minggu yang akan datang.